Film ini diangkat dari kisah nyata penyelamatan kapal tanker minyak SS Pendelton yang hancur di lepas pantai Cape Cod.
“Mereka bilang kalian sedang keluar tapi mereka tidak bilang kapan kalian akan kembali,” ungkap Bernie Webber. Sebagai bagian dari US Coast Guard, nyawa jadi taruhan saat Bernie Webber (Chris Pine) ditugaskan menyelamatkan sebuah kapal yang karam di tengah lautan. Bernie Webber merupakan seorang US Coast Guard yang sangat patuh pada aturan maupun atasannya. Suatu hari ia diperintahkan untuk menyelamatkan dua kapan tanke yang karam di tengah lautan. Meski badai masih berlangsung, Bernie beserta Andrew Fitzgerald (Kyle Gallner), Richard Livesey (Ben Foster), dan Ervine Maske (John Magaro) tetap menerjang lautan dengan menggunakan kapal CG 36500. Mengarungi badai lautan, kapal yang ditumpangi Bernie dan awaknya mengalami kerusakan dan kehilangan kompas.
Sementara di lain sisi, Ray Sybert (Casey Affleck) harus memimpin awak dalam kapal tanker SS Pendelton yang terbelah dua di tengah lautan. Ia berusaha meyakinkan awak yang tengah putus asa karena terjebak dalam kapal yang dalam kondisi kritis. Ray pun mencoba mengajak rekan-rekannya untuk bertahan demi menunggu bantuan yang belum tentu akan tiba di lokasi mereka berada. Mereka juga harus berusaha mempertahankan energi sisa yang dimiliki kapal tanker yang mereka naiki.
Kisah dalam film produksi Walt Disney Pictures dan Whitaker Entertainment ini diangkat dari kisah nyata The Finest Hours: The True Story of the U.S. Coast Guard's Most Daring Sea Rescue karya Michael J. Tougias dan Casey Sherman. Buku ini mengisahkan sebuah misi penyelamatan yang dilakukan oleh US Coast Guard pada 1952. Sutradara film tersebut, Craig Gillespie mengaku sangat bersemangat setelah membaca skrip yang ditulis oleh Scott Silver. Ia juga mengatakan film ini merupakan kisah heroik dengan balutan personal.
“Yang benar menarik bagi saya adalah kedua pemain film ini, Chris Pine dan Casey Affleck. Keduanya berperan sebagai chief engineer dengan pribadi yang rumit dan menarik. Mereka anti-heroes, dan keduanya tak ingin menonjol karena alasan yang berbeda. Karakter Casey memandang rendah otoritas. Sementara, karakter Chris merupakan pribadi yang rendah hati, pria sederhana yang tidak pernah ingin menjadi seorang pemimpin namun ia harus mengambil peran itu. Ini menjadi titik awalnya. Bagaimana karakter-karakter ini bereaksi pada situasi seperti itu jadi bagian paling menarik bagi saya,” beber sutradara yang juga menggarap film Lars and the Real Girlseperti dilansir Collinder.
“Yang benar menarik bagi saya adalah kedua pemain film ini, Chris Pine dan Casey Affleck. Keduanya berperan sebagai chief engineer dengan pribadi yang rumit dan menarik. Mereka anti-heroes, dan keduanya tak ingin menonjol karena alasan yang berbeda. Karakter Casey memandang rendah otoritas. Sementara, karakter Chris merupakan pribadi yang rendah hati, pria sederhana yang tidak pernah ingin menjadi seorang pemimpin namun ia harus mengambil peran itu. Ini menjadi titik awalnya. Bagaimana karakter-karakter ini bereaksi pada situasi seperti itu jadi bagian paling menarik bagi saya,” beber sutradara yang juga menggarap film Lars and the Real Girlseperti dilansir Collinder.
“Saya suka ketika ada hambatan yang harus diatasi, bahkan untuk para penonton untuk benar-benar berempati dengan karakter itu. Ini sangat menarik, dan kemudian, bagaimana mereka berada dilingkungan tersebut sangat sesuai,” tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar