Sabtu, 12 Maret 2016

Kisah Tombak Sulu sulu dan Sisingamangaraja



Raja Sisingamangaraja merupakan salah satu raja di tanah Batak yang tersohor ke berbagai negeri. Masyarakat Batak meyakini bahwa Raja Sisingamangaraja merupakan utusan Tuhan yang dilahirkan di Negeri Bakkara. Kehidupan masyarakat Batak di era itu tidak lepas dari ajaran dan aturan kehidupan yang diberikan oleh Raja Sisingamangaraja. 

Sisingamangaraja sendiri merupakan panutan dan penuntun kehidupan bagi masyarakat Batak. Karena mewariskan berbagai pesan hidup yang sampai saat ini banyak dijadikan dasar perilaku masyarakat Batak yang baik. Salah satunya Dalihan Na Tolu atau tiga falsafah kehidupan hidup. 

Secara turun temurun, Sisingamangaraja memegang tampuk pimpinan dalam tatanan sosial masyarakat Batak, terlebih di lembah Bakkara yang saat ini berada di wilayah adminsitrasi Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Sumatera Utara (Sumut).

Hingga pada era penjajahan Belanda, kejayaan dan dinasti Raja Sisingamangaraja masih tetap terjaga dan menjadi raja penuntun hidup. 

Bahkan pada saat dinasti Raja Sisingamangaraja ke XII, sangat dikenal dalam melawan penjajah. Hingga Raja Sisingamangaraja ke XII dijadikan sebagai pahlawan nasional dari tanah Batak. 

Namun tidak begitu banyak yang mengetahui dimana Raja Sisingamangaraja pertama sekali dilahirkan. 

Serta seperti apa tempat kelahiran Raja Sisingamangaraja yang diyakini memiliki banyak kesaktian dan menjadi penolong bagi sebahagian besar masyarakat batak pada era itu. Pasalnya tidak begitu banyak juga literatur yang mencatat tempat kelahiran sang raja tersebut.

Raja Sisingamangaraja yang pertama diyakini lahir di salah satu goa dalam hutan kecil yang ada di Desa Marbun, di Kecamatan baktiraja. 

Hutan tersebut bernama Tombak Sulusulu, atau hutan pemberi terang. Konon di dalam goa kecil yang ada di hutan tersebut, ibu dari Sisingamangaraja yang pertama yakni Boru Pasaribu memohon kepada Tuhan sang pencipta atau Mula Jadi Nabolon agar diberikan anak laki-laki. 

Dalam salah satu wawancara dengan pakar Arkeolog, Lukas Pertanda mengatakan bahwa Tombak Sulusulu secara alami merupakan sebuah goa. 

Dalam cerita rakyat disebutkan sebagai tempat lahirnya Sisingamangaraja I hingga pada akhirnya menurunkan Sisingamangaraja ke XII. 

Tombak Sulusulu merupakan satu lokasi yang dinilai memiliki nilai lebih bagi masyarakat batak di kawasan Baktiraja. 

Hal itu juga yang harus dilihat sebagai catatan penting untuk menjadikan Tombak Sulusulu sebagai bagian dari cagar budaya. 

“Yang pertama tadi diyakini sebagai tempat lahirnya Sisingamangaraja. Kedua dapat dikaitkan dengan Sisingamangaraja ke XII. Sehingga sangat berpotensi jika diangkat sebagai cagar budaya lokal maupun nasional,” paparnya.

Lukas Pertanda mengatakan, bahwa secara fisik Tombak Sulusulu adalah goa dalam satu kawasan hutan kecil. Tombak memiliki arti sebagai hutan. 

Sementara Sulusulu adalah obor atau terang. Jika kaitkan dengan goa yang tidak terlalu besar namun keramat karena disanalah lahir Sisingamangaraja yang pertama.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com